I made this widget at MyFlashFetish.com.

Sabtu, 31 Desember 2011

Akhiri dengan indah (sebuah kisah inspiratif di ujung 2011)

Dikisahkan, seorang tukang kayu yang telah kelelahan berkarya ingin segera menjalani kehidupan pensiunnya, sejak awal dia adalah tukang kayu yang berbakat, tukang kayu yang berdedikasi tinggi atas pekerjaannya, tukang kayu yang bertanggung jawab penuh.

Ketika ia menyampaikan keinginannya kepada Sang Tuan, ia malah diberi tugas terakhir sebelum pensiun, sang Tuan ingin ia membuat sebuah rumah megah untuknya.

Tukang kayu yang berbakat itu tiba-tiba berubah, ia menjadi tukang kayu yang sembrono, tukang kayu yang asal-asalan.
Pukulan palu yang harus ia ayunkan tiga kali, hanya ia ayunkan satu kali, itu pun ia lakukan dengan tidak sepenuh hati.
Dengan terpaksa ia menyelesaikan tugas terakhirnya, ia merasa Sang Tuan tidak lagi berpihak padanya, ia sungguh kecewa. Dan kekecewaannya ia lampiaskan pada pekerjaanya.

Sebuah “Rumah Mewah” yang jauh dari arti “Mewah ” akhirnya selesai tepat waktu.Ketika hari pensiun tiba, sang tukang kayu akhirnya mendapat sebuah amplop yang berisi sejumlah uang pensiun dan sebuah “KUNCI” rumah.
Ketika ia menerimanya segera ia tersadar, ternyata kunci yang digenggamnya adalah kunci dari “Rumah Mewah” yang baru selesai dibangunnya.

“Hadiah special ini dipersembahkan padamu, karena kerjamu yang luar biasa dan berdedikasi selama bekerja di sini.” Kata Sang Tuan.Lalu, sang tukang kayu hanya mampu melihat kunci rumah itu dengan “PENYESALAN”.



AKHIRI TAHUN 2011 DENGAN BAIK.. 
WELLCOME 2012

Selengkapnya...

Senin, 11 Juli 2011

Menjadi Seperti Seorang Anak Kecil

Jumat, Sabtu minggu kemaren Dave sakit.. tepatnya gangguan pencernaan.
Sedih dan ga tega liat Dave meringis dan sebentar-sebentar menangis seolah menahan sakit di perutnya.. Untungnya itu ga berlangsung lama.. Thanks God!!

Jumat sore waktu pulang kantor, saya lihat wajah Dave kelihatan ga se'segar' biasanya.. rawut kelelahan dan mungkin juga kesakitan masih terpancar..

Dave lebih banyak diam, tidak seperti biasanya..

Lalu saya ajak bermain, bercanda.. sekedar membawa dia keluar dari semua yang dialaminya..


Dan.. gracious!!... Dave ikut bermain bersama saya.. ceria, tertawa.. bahkan sampai terbahak-bahak..
Dave seolah lupa akan keadaan fisiknya yang mungkin lemah, sakit..

Saya terpana, begitu polosnya Dave sehingga semua keceriaan di terimanya dengan hati yang seolah tanpa beban..

Kebahagiaan diterima tanpa ada alasan beban yang dipikul..

Agaknya ini yang dimaksud dalam ajakan Sang Hidup untuk "Menjadi Seperti Soerang Anak Kecil"

Selengkapnya...

Selasa, 07 Juni 2011

Ternyata saya Lemah

Cuma satu hari ini sakit, itupun baru terasa waktu bangun pagi..
Tapi benar² cukup untuk membuat saya tak bisa berbuat banyak untuk melawan rasa sakit ini walau untuk sehari..

Thanks GOD, sorenya waktu pulang kerja sudah mulai ngerasa agak mendingan,

Dalam kondisi yang belum 100% sehat, saya sadar.. Ternyata saya lemah.

Banyak waktu yang telah saya lalui dengan keangkuhan seolah tubuh ini kuat bak Gatot Kaca..

Ternyata sakit ini, walau cuma sehari, sudah cukup untuk menyadarkan saya bahwa

"Saya tidaklah seperkasa singa, sekuat gajah atau setegar baja..

Saya adalah 'darah' dan 'daging', manusia biasa² yang sekadar berusaha untuk setia kepada Tuhannya***".

                       ***kutipan surat seorang penulis kepada orang² tercinta, menjelang ajalnya sumbernya disini

Selengkapnya...

Jumat, 20 Mei 2011

Belajar dari Choky

Tadi malam abis ikut ibadah gabungan semua karyawan Diman di karawaci.
yang buat saya pengen tulis tentang ibadah semalam adalah pembicaranya..

ya, pembicara dalam ibadah semalam, ternyata Choky Sitohang.
Tapi bukan karena dia Choky makanya saya bela-belain tulis klo saya ketemu Choky..
bagi saya, entah itu Choky ato Once ato siapa saja, ga ngaruh ke suasana hati saya..
apa lagi sampe histeris trus minta foto², wah sorry.. bukan gaya saya itu..

Nah loh, trus apa yang mau di ceritain tentang semalam..
Ceritanya dimulai ketika Choky mengisahkan perjalanan hidupnya menapaki dunia entertainment..
kisah tentang Kesaksian hidup seorang Choky.. 


Sebenarnya ga banyak yang berbeda dengan kisah hidup kebanyakan kita, ada naik-turun nya, ada pasang-surut, jatuh-bangun, berdosa-insyaf, hitam-putih.. dst..
Yang menarik dari kisah hidup Choky adalah cara Choky melihat 'saat-saat pahit' dalam hidupnya..


Banyak orag berpikir saat 'terpuruk/hancur' dalam kehidupannya adalah ketika kehidupannya benar² 'berantakan'.. ato istilah yg di pake Choky, kehancuran bagi kebanyakan orang adalah ketika ia benar² hidup jauh dari apa yang dikehendaki Tuhan-nya


Saya pun punya pikiran begitu.. bukankah anda juga??


Tapi tidak demikian bagi Choky.. 


Kehancuran dalam kehidupan seseorang -menurut Choky- sudah dimulai ketika orang menganggap sepele hubungan nya dengan Tuhan-nya.
hidup sudah beranjak 'hancur/pahit' bukan saja ketika kita menjauh dari kehendak sang Pencipta, tapi jauh sebelum itu..


ketika kita menganggap hubungan dengan Sang Pemberi hidup hanya 'sekedar' hubungan yang "ASAL ADA"


Saya terkesima, mestinya ini yang mesti saya perhatikan selama ini.. 

Ya, Choky benar sekali.. 

Jangan tunggu sampai hidup ini berantakan baru kita sadar kalo kita sedang menuju kehancuran.



Sesunguhnya kehancuruan sudah dimulai ketika seseorang menganggap sepele hubungannya dengan Tuhan..

Selengkapnya...

Senin, 16 Mei 2011

Udah lah Boss

Udah lah boss, biarkan gw 'berkreasi'..
sesekali bolehlah, gw urus sendiri apa yang bisa gw urus..
gw udah bukan bocah lagi boss.. inget itu boss..

Gw pengen bilang baek²..
gw ga mau di 'cap' jelek.. makanya gw selalu mencoba baek..

Mohon pengertian nya Boss..

Gw jg punya batas kesabaran boss.
Jangan salahkan gw kalo gw terpojok nanti.

Gw ga mau itu terjadi, tapi biarlah gw pikirkan kemungkinan terburuk..

Gw bisa bersikap kasar boss.. tapi itu ga pernah gw harapkan..

Udah lah Boss.....

Selengkapnya...

Jumat, 06 Mei 2011

Hidup itu belajar*

Selama masih ada hidup, kita masih diberi kesempatan belajar..
Belajar rupa² hal.

Belajar tahu diri dan mengenal diri. Belajar tahu apa kekuatan kita lalu menjadikan kekuatan itu berkat bagi banyak orang. Belajar tahu apa kelemahan kita lalu memperbaikinya.

Belajar mengenal orang lain. Belajar menerima orang lain sebagaimana dia adanya, menempatkan diri pada perasaannya, mengagumi keunggulannya, dan memaklumi kelemahannya. Belajar berterimakasih atas pertoongan orang lain, sekecil apapun itu..

Belajar menghadapi kesulitan sebab jalan hidup ini tidak selalu datar dan mulus, melainkan turun naik, mendung dan cerah, penuh tantangan dan persoalan.

Belajar jujur. Sebab hidup ini ibarat permainan atau pertandingan yang pada akhirnya diukur bukan dengan menang atau kalah, melainkan dengan ukuran bagaimana cara kita memainkan pertandingan itu.

Belajar bijak, mengatur waktu, menjaga kesehatan, bertanggungjawab, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mengatur uang, mengatur rumah, menyuruh diri sendiri dan melarang diri sendiri.

Belajar sabar, mengalah, memaafkan dan menerima keadaan..
Belajar berprakarsa, memanfaatkan kesempatan bahkan menciptakan kesempatan, bekerja keras, ulet, tangguh, tahan bantingan, hemat rajin dan tekun; sebab perbandingan orang jenius adalah 1% inspirasi banding 99% transpirasi alias peras keringat.

Belajar berjiwa besar, menghargai perbedaan, mengagumi yang berhasil, memuji yang berprestasi, membela yang kecil dan lemah, melindungi minoritas dan mengikutsertakan kaum pinggiran.

Belajar menjaga keseimbangan dan keutuhan antara kesibukan dan keteduhan, antara banting tulang dan tidur nyenyak, antara urusan vertikal dan horisontal, antara mengatur diri dan mempercayakan diri. Juga antara iman dan ilmu, sebab iman tanpa ilmu adalah picik sedangkan ilmu tanpa iman adalah pincang.

Belajar menghitung hari seperti doa Musa 'Ajarlah kami menghitung hari² kami....'
Artinya, menyadari bahwa hidup, dengan segala titipannya seperti keluarga, pekerjaan, sahabat dan lainnya, bukan milik kita selama-lamanya..

Dari situ kita belajar menghargai hidup. Menghargai hari² yang Tuhan tambahkan kepada kita. Belajar tersenyum bagai sekuntum bunga. Belajar bersyukur laksana kicau seekor burung dipagi hari. Belajar Hidup.

Belajar mempunyai hati nurani dan belajar mendengar hati nurani.
Belajar mencari dan melakukan kehendak Sang Pencipta kehidupan..

Hidup itu belajar. Selama kita masih diberi hidup, selama itu kita masih diberi kesembatan belajar. Belajar rupa² hal. Belajar setiap hari..

Selamat belajar!!!



*kutipan dari pengarang SB. Pak. Andar

Selengkapnya...

Sabtu, 30 April 2011

bahasa sederhana

Hari minggu, hmm.. satu aktifitas yang paling menyenangkan di hari minggu,
temanin adek² sekolah minggu kelas Teruna -kira² usia kelas 2SMP ==> kelas 3SMA-..
Pada awalnya terasa agak canggung, tapi lama² mulai menikmati suasana bersama adek² Teruna tercinta..

Hari ini ada satu hikmah yang saya dapat ketika mendampingi mereka beribadah.
Seperti hari² minggu yang lain.. ibadah berlangsung 'monoton' dan masih minim kreatifitas,
Maklumlah.. sebagai kakak pembina; saya belum mampu berfungsi optimal sejak 2 bulan di tunjuk sebagai pe-je-es. ini PR saya, untuk diselesaikan secepatnya..

Tapi bukan itu hikmah yang saya maksud..

Ketika ibadah sampai ke pemberitaan firman, seorang Majelis gereja atau presbiter yang bertugas, yang menyampaikan pemberitaan firman..
Adek² teruna memperhatikan dengan seksama, sementara bapak majelis menjelaskan dengan penuh wibawa namun sedikit kikuk dan bisa di bilang rada bingung..
Padahal saya tau, bapak satu ini sudah cukup 'makan asam garam' dalam urusan pemberitaan firman..


Walaupun dengan bahasa yang -menurut saya terlalu tinggi dan sulit- untuk dimengerti adek² teruna, akhirnya selesai juga renungannya..
Sampai disitu ceritanya, terus begini hikmahnya;

Untuk membahasakan sesuatu menjadi lebih sederhana, ternyata bukan hal yang mudah.
Mungkin bapak majelis tadi cukup handal untuk berkhotbah bagi orang² dewasa.
Bisa dengan setumpuk teori, segudang teologi, sederet gaya bahasa..

Tapi soalnya jadi lain, ketika teori², teologi² dan macam² gaya bahasa itu, mesti di bahasakan dalam bahasa anak² teruna yang notabene masih usia SMP&SMA..
Ini bukan perkara mudah.. salah membahasakannya, teori² bisa jadi tidak dimengerti, teologi² bisa jadi melenceng, atau bisa saja gaya bahasanya tetap tidak dimengerti kelompok anak²..

Mungkin karena alasan ini, saya jarang sekali menemui Pendeta yang gelarnya Doktor, Master, Profesor, dll.. mau atau bahkan mampu, mengajar sekolah minggu.
Walaupun saya sering mendengar alasan 'klise' untuk itu; Sekolah minggu kan bukan levelnya para Doktor, Master itu..
Untuk alasan itu, saya cuma bisa katakan 'bukankah pendidikan itu lebih efektif jika dimulai sejak usia dini??'

Celakanya, dewasa ini banyak orang berlomba² untuk bisa berkomunikasi dan berbahasa dengan istilah² dan model penyampaian yang mentereng, canggih dan menggunaka bahasa² yang kantany 'bahasa tinggi'

Dan eforia ini menular, jadinya semakin sedikit orang yang mau berkomunikasi dangan bahasa sederhana.. 'Kalo kosa kata dan gaya bicaranya sederhana, pasti pendidikanya juga pas²an' begitu anggapan orang nantinya klo kita berkomunikasai dengan sederhana,,

Padahal justru membahasakan yang sulit menjadi mudah dimengerti, belum tentu bisa dilakukan orang yang berpendidikan tinggi..

Teringat mantan guru saya Pak A.A. Yewangoe pernah berujar "Orang pintar adalah orang yang mampu menyederhanakan hal² sulit menjadi lebih mudah dimengerti"

Untuk hal itu, saya angkat topi untuk pengajar² anak kecil. apapun itu nama kelompoknya; Taman- kanak², kelompok bermain, sekolah minggu dan semua yang sejenis..
Kalian sungguh luar biasa,
Teruslah mem'bahasakan' ilmu dengan bahasa yang sederhana,, karena tak semua orang bisa seperti kalian..

Selengkapnya...

Selasa, 26 April 2011

Maaf

Kata ini sering membuat saya senyum sendiri..


Merenungkan betapa dalam nya satu kata itu.. Maaf..


kata 'Maaf' itu mengingatkan saya pada kisah Jet Lee dalam salah satu adegan di film 'Bodyguard from beijing'
Alkisah, melalui kisah ini Jet Lee demi mengingatkan adik dari klien nya agar tidak selalu mengandalkan kata 'Maaf'.. begini ceritanya;


Konon di sebuah biara shaolin ada seorang murid yang amat sangat disayangi oleh gurunya..
Begitu sayangnya sang guru terhadap murid itu, sampai² setiap kesalahan yang di buat si murid selalu di maklumi sang guru..
Cukup dengan mengucapkan kata 'Maaf' si murid bisa bebas dari semua kesalahan nya..


Begitu murah nya kata 'maaf' bagi murid ini, sehingga kesalahan demi kesalahan di buatnya tanpa beban..
Dipikirnya; cukup datang ke guru dan bilang 'Maaf' maka semuanya bereeeessss...



Suatu ketika si murid bermain di perpustakaan kuil dengan lampion (lampu),
celakanya akibat kecerobohan yang dibuatnya; terjadi kebakaran di perpustakaan..
Api menjalar cepat menghanguskan seisi perpustakaan..
Dengan penuh rasa takut si murid melarikan diri dan bersembunyi..

Beberapa hari kemudian si murid sadar akan perbuatannya,
Ia berkata pada dirinya sendiri
"Saya telah berbuat salah, tapi lebih salah lagi apabila saya terus bersembunyi..
Baiklah saya kembali ke kuil dan mengakui semua perbuatan saya, memohon 'maaf' dan siap menerima semua hukuman dari guru"

Si murid lalu kembali ke kuil.. tentu sejuta kata 'maaf' telah siap di rangkainya..
Tapi apa yang didapatinya..
Ia sudah tidak bisa lagi mengucapkan kata 'Maaf' itu..
Gurunya.. orang yang amat sangat mencintai dia.. orang yang selalu setia memaafkannya..
Telah meninggal, ikut terbakar dalam perpustaan pada malam itu..

Sejak itu ia berjanji TIDAK AKAN PERNAH MENGUCAPKAN KATA 'MAAF'..

Maaf?? hmmm saya hanya bisa tersenyum...

Selengkapnya...

Jumat, 22 April 2011

Jumat siang itu

Di Jumat siang itu, apa sebenarnya yang terjadi?
Di Jumat siang itu, bumi menangis teramat sedih. Meratapi kematian putranya. sebab agama, untuk kesekian kali, telah menelan korban lagi.

Sampai kini, lama setelah Jumat siang itu, bumi tetap meratap.
Sebab korban² baru terus berjatuhan. demi dan atas nama kemurnian agama.

Toh itu belum cukup bukti untuk percaya bahwa agama itu berwatak ganda.
Disatu sisi berbicara tentang Allah yang maha rahmani, lagi rahimi; tentang hidup abadi bagi mereka yang bijak dan bajik.
Namun di sisi yang lain, matanya menyala penuh benci. Mulutnya menganga siap menelan korban. Tangannya tak segan² merakit bom dan menghunus pedang.

orang masih tak percaya, sambil berkata bahwa itu cuma ulah 'oknum'semata-mata. Tentang ini, saya cuma bisa bertanya: apakah agama, bila bukan orang²nya?

Marilah kita katakan, di Jumat siang itu, orang² beragama menyalibkan Dia; Atas nama kebenaran dan demi kemurnian agama (baca: agama Yahudi).

Mereka menyalibkan Dia bukan karena Dia jahat. Dimata penganut agama yang fanatik; kejahatan bukanlah dosa utama. mereka lebih memilih Barabas yang jahat, ketimbang Yesus yang mereka sebut penghujat dan penyesat.

Yang jadi soal adalah, kejahatan itu punya ukuran, misalnya; merampok, membunuh atau berjinah.. ITU JAHAT!!!
Namun penghujat dan penyesat, apa ukurannya???
Sesungguhnya untuk penghujat dan penyesat, tak ada ukuran yang bisa berlaku dimana-mana. Mungkin satu-satunya ukuran untuk 'penghujat dan penyesat' adalah: sebab ANDA MEMPUNYAI KEYAKINAN YANG BERBEDA DARI SAYA. Dan bagi sementara penganut agama, "berbeda" itu jahat, sesat dan amat berbahaya.. :(

Bila saya benar, itu berarti anda salah.. Agama lalu menampakan wajah garang demi satu hal itu tadi, bahwa: MENUMPAS PERBEDAAN ADALAH IDENTIK DENGAN MEMBELA KEBENARAN..

Di Jumat siang itu, bumi menangis dengan teramat sedihnya. meratapi kematian putranya. sebab agama, untuk kesekian kali, telah memakan korban lagi..

Dan sampai kini, lama setelah Jumat siang itu, bumi tetap meratap. Sebab korban² baru terus berjatuhan, Demi dan atas nama kemurnian agama.
Sesungguhnya kita pun ikut menangis.. Namun tak hanya cukup dampai menangis,
Kita harus mencegah korban² berjatuhan dalam kesia-siaan.
Kita mempunyai tanggung jawab untuk mengubah citra agama sebagai 'monster' yang haus darah.
Kita mempunyai panggilan untuk menampilkan wajah agama yang lebih ramah. Sebab itu yang dibutuhkan oleh dunia kita. DAN ITU SANGAT MUNGKIN KITA LAKUKAN!!

But how we do that??
Mulailah dengan Percaya dan yakin pada TUHAN yang Satu itu!!
Dan itu berarti bahwa; yang lain - apa pun itu - bukanlah Tuhan..
Karena itu apapun juga yang lain itu -termasuk keyakinan agama kita- tidak boleh kita per-Tuhan-kan, tidak boleh kita mutlakkan!!
Yang kita sembah hanya Tuhan. Kita tidak menyembah agama.

Kita menghormati keyakinan agamawi kita, itu pasti, tapi tidak memper-Tuhan-kannya.
Kita meyakini kebenaran agama kita, tentu saja, tapi tidak perlu memper-setan-kan yang lain.
Kita bersedia mati demi keyakinan agama kita, oo jelas itu, tapi tidak perlu membunuh.
Kita tak pernah memperjual-belikan prinsip² kebenaran agamawi kita, tentu saja, tapi tak perlu menutup hati dan telinga untuk saling belajar dari yang lain..


Itulah INKLUSIVISME..

Artinya: Tuhan kita yang satu itu saja yang mesti kita mutlakkan. Ia bekerja melalui agama kita, tetapi agama kita terlampau kecil untuk memenjarakan-Nya. Ia tetap bebas berdaulat untuk bekerja dengan cara apa saja dan melalui apa saja, tidak cukup cuma melalui kita.

Ah, sekiranya pemimpin² agama Yahudi pada waktu itu mau membuka diri untuk percaya bahwa Allah tidak hanya bekerja melalui struktur² agamawi mereka, tragedi di Jumat siang itu sebenarnya tak perlu terjadi..

Tapi itu sudah terjadi. Soalnya, apakah kita akan tetap mengulanginya?? mudah-mudahan tidak..



Dikutip dari renungan MR by EDP

Selengkapnya...

Selasa, 12 April 2011

Diam

Dalam Diamku yang paling diam...


Diam-diam aku memeluk diam...


Tapi diam tetap diam,


sembari terdiam menatapku..


dan terus menyiksaku diam-diam..


"Herodes mengajukan banyak pertanyaan kepada-Nya, tetapi Ia tidak memberikan jawaban apapun"

Selengkapnya...

Selasa, 29 Maret 2011

A-Mild.. Go Ahead..

Masih terngiang cerita singkat saat renungan pagi tadi di kantor.

Kisah tentang cerita seorang ibu kepada teman duduknya di pesawat dalam perjalanan ke jakarta.. Katakanlah Sebut saja Ibu Nur dan Mr Halid

Alkisah Ibu Nur punya 7 orang anak..
Anak ke-2 lulus kuliah dan jadi orang sukses di jakarta, anak ke-3 lulus S2 dan sukses di Singapore, anak ke-4 pengusaha di Ausie.. dan seterusnya sampai anak yang ke-7, singkat kata 6 orang anaknya meraih sukses luar biasa.

Cerita sukses ini mengundang decak kagum Mr Halid.. bagi Mr Halid, Ibu Nur lah tokoh luar biasa di balik sukses anak²nya..

Namun timbul rasa penasaran Mr Halid akan anak pertama dari ibu Nur. anak yang seolah terlupakan.. atau bisa dikatakan sengaja tak mau diceritakan si ibu..
Dengan penasaran Mr Halid lalu memberanikan diri menanyakan perihal anak pertama ibu Nur.. sembari membayangkan cerita sukses yang lebih hebat dari 6 orang anak lain tentunya.

Sambil tersenyum kecut, ibu Nur menceritakan tentang Anak Sulung nya yang bekerja sebagai petani di kampung, setiap hari bekerja memeras keringat mengurus sawah..Mr Halid semakin penasaran, gagalkah anak pertama ibu Nur??? o0o Tidak...
 

Hidup sebagai petani selama bertahun-tahun bekerja membanting tulang dan memeras keringat.. bermandikan lumpur di sawah setiap hari... semua itu dilakukannya selama bertahun-tahun demi membiayai semua kebutuhan study adik²nya hingga mereka semua menjadi orang sukses..

Adik-adiknya sekarang telah menjadi orang sukses.. dan si kakak?? Ia tetap sebagai seorang petani. tetap di kampung, hidup memeras keringat mengurus sawahnya, tanpa mengharap apa-apa dari adik²nya. Kebahagiaan baginya adalah Sukses orang² yang dicintainya.. Sampai disitu ceritanya..

Dalam hidup ini tidak banyak orang yang melakoni kehidupan dengan berperan layaknya si kakak tadi..
Coba lihat hidup kita, ga usahlah menunggu sampai jadi orang sukses.. cukuplah lihat hidup kita saat ini. sampai sekarang, sampai saat kita masih bisa hidup seperti ini, bukankah ada tokoh² yang berkorban demi keberadaan kita??

Memang seringkali kesadaran membawa kita untuk mengingat dan mencoba membalas semua yang pernah berkorban demi kita.. Tapi mengingat 'mereka' yang pernah berkorban untuk kita bukanlah hal mudah..

Standar sukses yang tinggi kadang membuat kita berpikir kehidupan sekarang masih 'biasa' dan dengan sendirinya belum banyak yang dikorbankan demi kehidupan yang biasa ini..

Padahal kita ga tahu, mungkin demi kehidupan kita yang biasa ini, ada orang yang rela mengorbankan semua yang ada pada dirinya..

Celakanya lagi.. orang-orang seperti ini biasanya ga mau terlalu ditonjolkan dalam setiap episode kehidupan..
mereka tidak mengharapkan balas jasa untuk semua yang mereka korbankan..
mereka kadang adalah orang-orang yang polos dan simple,
yang tersenyum sendiri ketika melihat hasil pengorbanan mereka ternyata membuahkan sukses pada orang² yang disayanginya..
mereka adalah orang² yang tak pernah melihat semua yang dilakukan sebagai 'pengorbanan'..
mereka adalah orang² luar biasa yang hanya ingin dianggap orang biasa..

Selamat mencari 'mereka' dalam kehidupan kita.. atau mungkin kita adalah salah satu dari 'mereka'..

untuk yang tak pernah mau dikenal..
untuk mereka yang polos dan sederhana..
untuk yang tersenyum bahagia, ketika yang lain tersenyum haru..
untuk sang pejuang dan sang pemalu...
untuk yang siap dilupakan...
untuk yang siap hidup untuk orang lain..

Go Ahead...

Selengkapnya...

Kamis, 24 Maret 2011

Beta

Kalo sampe Beta pung waktu
Beta son mau sat orang ju kakoe beta
lu ju son bole

son parlu palese bagitu

Beta ni hewan kalis
yang tapisa dari dia pung kalompok

Mau peluru tembus beta pung kulit ju
beta tetap maruak tabrak

beta akan lari bawa ini luka deng racun
sampe ini rasa saki deng kete ilang

Dan beta akan tamba sonde toe lai

Beta masi mau idop 1000 taon lai




Puisi "AKU - Chairil Anwar" deng logat kupang
beta suka omong itu pusi sandiri² kalo lagi son enak hati
tadi pulang kantor deng son enak punya; ke mau pukul orang saa...

Selengkapnya...

Selasa, 22 Maret 2011

E=MC²

Sejak kemarin sarapan “kaskus” menu nya ga jauh dari LIBYA.. hitam kulitmu sehitam nasibmu kawan.. :p
Bosen?? Hmm ga juga sih.. tapi miris rasanya kalo yang dilihat berita² menyedihkan..
Sementara gw masih bisa senyum bebas disini, di belahan dunia lain orang lain bertahan hidup dari hujan mortir dan peluru 

Gw sih ga begitu jelas asal muasal konfliknya.. tapi paling ga gw tau garis besar persoalan nya..
Konon katanya Moammar Khadafi sang diktator yang sudah menguasai Libya selama ± 42 tahun itu, menggunakan kekerasan dengan cara ‘membantai’ rakyatnya yang sudah tidak setuju dengan kepemimpinan si’boss'.
Episode berikutnya; AS dan kroni²nya (sekutu) dengan bermodalkan Zona larangan terbang dari DK PBB, mencoba menekan Khadafi dengan dalil ‘membela ladang minyak kemanusiaan’; caranya??!!?? Ya dengan dengan kekerasan juga.. masyarakat sipil Khadafi di bom bardir… yaahh kira² begitulah sejauh ini berita yang gw mengerti.
Yang terus menggangu pikiran gw.. apakah KEKERASAN nya om Khadafi bisa BERES setelah diatasi oleh kekerasan Bom bardir sekutu???

Dalam dunia persilatan (wahahaha,, wong fei hung dan kawan²) hanya ada dua cara menghadapi kekerasan; masing² dengan konsekuensinya..

Pertama dengan kekerasan yang lebih besar;
konsekwensinya akan menghasilkan kehancuran

Kedua dengan kelembutan; konsekwensinya yang pertama mesti dikalahkan adalah diri sendiri.

Rasanya AS dan kroni²nya memilih opsi pertama, entah itu demi mengatasi kekerasan Khadafi ato cuma untuk kepentingan ladang minyak (who knows..) gw ga mau men’judge’ dua kubu yang bertikai, gw cuma care ma nasib orang² sipil di sana.


eurofight thypoon salah satu pesawat yg di pakai
memb'bom-bardir' Libya

Apa pun itu kelanjutannya, konsekwensi dari pilihan tersebut adalah KEHANCURAN, hanya dalam waktu ±2 hari puing²nya udah mulai terlihat..
Kita tunggu Episode selanjutnya, akankah Libya bernasib seperti Irak?

Oia, trus ap hubungan nya dengan E=MC².. iya yah, apa hubungan nya.. mmmhh apa yah..
Begini ajah, E=MC² kan rumusnya Einstein yang katanya adalah cikal bakal rumus nuklir dan Bom Atom, so.. sama² menghancurkan bukan.. hahahaha nyambung ga nyambung anggap ajah nyambung :D

Selengkapnya...

Minggu, 20 Maret 2011

"If tomorrow never comes"

-Jika esok tak pernah datang lagi-
Kira² begitu makna potongan lirik lagu Ronan Keeting..
Ya bagaimana bila esok tak pernah datang..

Banyak orang yang pernah memikirkan itu, mungkin juga kita pernah berpikir 'masih adakah hari esok untuk saya?"
refleksi pemikiran 'seandainya tak ada lagi esok' tercermin dalam ungkapan²..

Jangan membenci orang lain sampai matahari terbenam..
Janganlah kuatir akan hari esok,.. Jangan tunda sampai esok apa yang bisa kamu kerjakan hari ini.. dan masih banyak lagi.. intinya; Sudah sering orang berangan 'andaikan ga ada esok lagi'

So, pernah kah esok itu ga ada??
yang aku tau, esok selalu ada.. tapi kita tak akan pernah bertemu esok..
hari esok selalu berada satu langkah di depan kita..
mengejar esok, laksana mengejar bayangan.. ia terus menjauh kala didekati..

Jadi bagiku.. Lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan hari ini.. karena esok kamu hanya akan menemui "hari ini" lagi.. yang bisa kau rasakan di hari 'esok' hanyalah adalah hasil dari apa yang kamu buat hari ini..
Tomorrow always come, but you'll never met tomorrow.. DO THE BEST YOU CAN DO TODAY

Selengkapnya...

Sabtu, 19 Maret 2011

23 Desember

When You were Born...

As a baby, the precious moments you shared
with your family were priceless.
If only you could remember,
... when you were born

Here's to the past - and the joys that you've known.
Here's to the present - this day all your own.
And here's to the future - may every new day
Be especially happy for you, every way!

Birthdays are about being
glad you were born!


Sometimes, I close my eyes and smile
because I never dreamed my life
could be like this--
...and it's all because of you.

Sometimes, we close our eyes and smile
because we never dreamed our lives
could be like this--
...and it's all because of you.

I asked God for a flower, He gave me a bouquet
I asked God for a minutes, He gave me a day
I asked God for true love, He gave me that too
I asked for an angel and he gave me you.

We asked God for a flower, He gave us a bouquet
We asked God for a minutes, He gave us a day
We asked God for true love, He gave us that too
We asked for an angel and he gave us you.

Your Birthday
is a day for looking back on a life
rich in experience, and
for remembering the changes
that made you who you are today...

Your Birthday
is a day for enjoying the life
you've built,
your many accomplishments,
and all the friends you've made...

Your Birthday
is day for looking ahead
to the joy that awaits...
because you are someone worth celebrating,
and you deserve a very happy birthday

for my our little angel
Dave Emanuel

Selengkapnya...