Selama masih ada hidup, kita masih diberi kesempatan belajar..
Belajar rupa² hal.
Belajar tahu diri dan mengenal diri. Belajar tahu apa kekuatan kita lalu menjadikan kekuatan itu berkat bagi banyak orang. Belajar tahu apa kelemahan kita lalu memperbaikinya.
Belajar mengenal orang lain. Belajar menerima orang lain sebagaimana dia adanya, menempatkan diri pada perasaannya, mengagumi keunggulannya, dan memaklumi kelemahannya. Belajar berterimakasih atas pertoongan orang lain, sekecil apapun itu..
Belajar menghadapi kesulitan sebab jalan hidup ini tidak selalu datar dan mulus, melainkan turun naik, mendung dan cerah, penuh tantangan dan persoalan.
Belajar jujur. Sebab hidup ini ibarat permainan atau pertandingan yang pada akhirnya diukur bukan dengan menang atau kalah, melainkan dengan ukuran bagaimana cara kita memainkan pertandingan itu.
Belajar bijak, mengatur waktu, menjaga kesehatan, bertanggungjawab, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mengatur uang, mengatur rumah, menyuruh diri sendiri dan melarang diri sendiri.
Belajar sabar, mengalah, memaafkan dan menerima keadaan..
Belajar berprakarsa, memanfaatkan kesempatan bahkan menciptakan kesempatan, bekerja keras, ulet, tangguh, tahan bantingan, hemat rajin dan tekun; sebab perbandingan orang jenius adalah 1% inspirasi banding 99% transpirasi alias peras keringat.
Belajar berjiwa besar, menghargai perbedaan, mengagumi yang berhasil, memuji yang berprestasi, membela yang kecil dan lemah, melindungi minoritas dan mengikutsertakan kaum pinggiran.
Belajar menjaga keseimbangan dan keutuhan antara kesibukan dan keteduhan, antara banting tulang dan tidur nyenyak, antara urusan vertikal dan horisontal, antara mengatur diri dan mempercayakan diri. Juga antara iman dan ilmu, sebab iman tanpa ilmu adalah picik sedangkan ilmu tanpa iman adalah pincang.
Belajar menghitung hari seperti doa Musa 'Ajarlah kami menghitung hari² kami....'
Artinya, menyadari bahwa hidup, dengan segala titipannya seperti keluarga, pekerjaan, sahabat dan lainnya, bukan milik kita selama-lamanya..
Dari situ kita belajar menghargai hidup. Menghargai hari² yang Tuhan tambahkan kepada kita. Belajar tersenyum bagai sekuntum bunga. Belajar bersyukur laksana kicau seekor burung dipagi hari. Belajar Hidup.
Belajar mempunyai hati nurani dan belajar mendengar hati nurani.
Belajar mencari dan melakukan kehendak Sang Pencipta kehidupan..
Hidup itu belajar. Selama kita masih diberi hidup, selama itu kita masih diberi kesembatan belajar. Belajar rupa² hal. Belajar setiap hari..
Selamat belajar!!!
*kutipan dari pengarang SB. Pak. Andar
0 comments:
Posting Komentar