Walaupun dengan bahasa yang -menurut saya terlalu tinggi dan sulit- untuk dimengerti adek² teruna, akhirnya selesai juga renungannya..
Sampai disitu ceritanya, terus begini hikmahnya;
Untuk membahasakan sesuatu menjadi lebih sederhana, ternyata bukan hal yang mudah.
Mungkin bapak majelis tadi cukup handal untuk berkhotbah bagi orang² dewasa.
Bisa dengan setumpuk teori, segudang teologi, sederet gaya bahasa..
Tapi soalnya jadi lain, ketika teori², teologi² dan macam² gaya bahasa itu, mesti di bahasakan dalam bahasa anak² teruna yang notabene masih usia SMP&SMA..
Ini bukan perkara mudah.. salah membahasakannya, teori² bisa jadi tidak dimengerti, teologi² bisa jadi melenceng, atau bisa saja gaya bahasanya tetap tidak dimengerti kelompok anak²..
Mungkin karena alasan ini, saya jarang sekali menemui Pendeta yang gelarnya Doktor, Master, Profesor, dll.. mau atau bahkan mampu, mengajar sekolah minggu.
Walaupun saya sering mendengar alasan 'klise' untuk itu; Sekolah minggu kan bukan levelnya para Doktor, Master itu..
Untuk alasan itu, saya cuma bisa katakan 'bukankah pendidikan itu lebih efektif jika dimulai sejak usia dini??'
Celakanya, dewasa ini banyak orang berlomba² untuk bisa berkomunikasi dan berbahasa dengan istilah² dan model penyampaian yang mentereng, canggih dan menggunaka bahasa² yang kantany 'bahasa tinggi'
Dan eforia ini menular, jadinya semakin sedikit orang yang mau berkomunikasi dangan bahasa sederhana.. 'Kalo kosa kata dan gaya bicaranya sederhana, pasti pendidikanya juga pas²an' begitu anggapan orang nantinya klo kita berkomunikasai dengan sederhana,,
Padahal justru membahasakan yang sulit menjadi mudah dimengerti, belum tentu bisa dilakukan orang yang berpendidikan tinggi..
Teringat mantan guru saya Pak A.A. Yewangoe pernah berujar "Orang pintar adalah orang yang mampu menyederhanakan hal² sulit menjadi lebih mudah dimengerti"
Untuk hal itu, saya angkat topi untuk pengajar² anak kecil. apapun itu nama kelompoknya; Taman- kanak², kelompok bermain, sekolah minggu dan semua yang sejenis..
Kalian sungguh luar biasa,
Teruslah mem'bahasakan' ilmu dengan bahasa yang sederhana,, karena tak semua orang bisa seperti kalian..